MD Pictures Ingin Angkat Animasi ASJ ke Layar Lebar, tapi...
loading...
A
A
A
JAKARTA - Serial animasi anak-anak karya anak bangsa di rumah produksi MD Pictures , Adit & Sopo Jarwo(ASJ) sukses mencuri perhatian penikmat animasi Tanah Air, khususnya anak-anak. Tak hanya dalam bentuk serial, MD memiliki niat untuk membuatnya ke versi layar lebar.
Baca juga: Tiga Aktor yang Pernah Memerankan Karakter Pangeran Philip
Banyak yang menyebutASJ sebagai Upin Ipin-nya Indonesia lantaran kepopuleran. Setelahtayang selama 6 tahun dan dekat di hati anak-anak Indonesia saat tayang di MNCTV , serial animasi ini sukses meraih berbagai penghargaan. MD Pictures pun memiliki keinginan untuk menghadirkan versi layar lebarnya meski proses menuju ke medium bioskop bukan hal mudah.
Meski begitu, menurut Executive Produser, Manoj Punjabi, Adit & Sopo Jarwo sudah sangat layak untuk dibuat dalam bentuk film panjang tak hanya serial di televisi, alih-alih hanya serial yang setiap episodenya berdurasi kurang dari 30 menit.
Beberapa tahun lalu, Manoj masih ragu memboyong Adit, Denis, Mita, dan karakter-karakter lainnya tampil di bioskop walaupun ada permintaan dari publik dan deretan penghargaan yang dapat dijadikan sebagai modal.
"Sekarang sudah saatnya, permintaan ada, sebelumnya rating di MNCTV sudah sangat tinggi. Brand-nya sudah ada atau sudah dikenal luas, tak kalah dari Upin-Ipin di Malaysia. Sayang kalau tidak dibawa (ke layar lebar). Belum ada animasi Indonesia yang sebesar ini dan tayang di bioskop," papar Manoj ketika jumpa pers Adit & Sopo Jarwo di MD Place, Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut, Manoj mengatakan, tingginya biaya produksi film animasi juga menjadi pertimbangan pihaknya ketika memutuskan apakah Adit & Sopo Jarwo layak untuk difilmkan. Dia tidak ingin mengikuti jejak beberapa film animasi yang tak berhasil mencuri perhatian penonton dan akhirnya merugi.
Selain itu, sejauh mana animo masyarakat terhadap film animasi karya anak bangsa juga menjadi salah satu pertimbangan. Sejauh ini, animo masyarakat terhadap film tersebut terbilang baik, dibuktikan dengan kesuksesan Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir dan rencana peluncuran film-film yang diangkat dari serial animasi sukses seperti Nussa The Movie.
"Biaya produksinya terbilang tinggi, satu film kalau kita mau bikin yang bagus itu bisa Rp15 miliar. Film animasi itu tujuh menitnya bisa Rp200-300-an juta lho. Itu kendala utamanya, kalau SDM saya rasa sudah mampu kalau kita," ungkap Manoj.
Manoj menambahkan MD Animations tidak menutup kemungkinan akan menciptakan serial animasi baru untuk menemani Adit & Sopo Jarwo yang sudah sedemikian besar. Namun tentunya, pihaknya tidak akan gegabah juga memfilmkan serial tersebut apabila sukses tak lama setelah diluncurkan.
Baca juga: Ustad Milenial Coba Hadirkan Sisi Lain Dinamika Kehidupan Milenial
Sebelum mewujudkan serial animasi ini ke layar lebar, MD Pictures terlebih dahulu melanjutkannya di layar televisi. Serial Adit & Sopo Jarwo kembali mengudara mulai 9 April 2021 di salah satu stasiun televisi swasta.
Baca juga: Tiga Aktor yang Pernah Memerankan Karakter Pangeran Philip
Banyak yang menyebutASJ sebagai Upin Ipin-nya Indonesia lantaran kepopuleran. Setelahtayang selama 6 tahun dan dekat di hati anak-anak Indonesia saat tayang di MNCTV , serial animasi ini sukses meraih berbagai penghargaan. MD Pictures pun memiliki keinginan untuk menghadirkan versi layar lebarnya meski proses menuju ke medium bioskop bukan hal mudah.
Meski begitu, menurut Executive Produser, Manoj Punjabi, Adit & Sopo Jarwo sudah sangat layak untuk dibuat dalam bentuk film panjang tak hanya serial di televisi, alih-alih hanya serial yang setiap episodenya berdurasi kurang dari 30 menit.
Beberapa tahun lalu, Manoj masih ragu memboyong Adit, Denis, Mita, dan karakter-karakter lainnya tampil di bioskop walaupun ada permintaan dari publik dan deretan penghargaan yang dapat dijadikan sebagai modal.
"Sekarang sudah saatnya, permintaan ada, sebelumnya rating di MNCTV sudah sangat tinggi. Brand-nya sudah ada atau sudah dikenal luas, tak kalah dari Upin-Ipin di Malaysia. Sayang kalau tidak dibawa (ke layar lebar). Belum ada animasi Indonesia yang sebesar ini dan tayang di bioskop," papar Manoj ketika jumpa pers Adit & Sopo Jarwo di MD Place, Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut, Manoj mengatakan, tingginya biaya produksi film animasi juga menjadi pertimbangan pihaknya ketika memutuskan apakah Adit & Sopo Jarwo layak untuk difilmkan. Dia tidak ingin mengikuti jejak beberapa film animasi yang tak berhasil mencuri perhatian penonton dan akhirnya merugi.
Selain itu, sejauh mana animo masyarakat terhadap film animasi karya anak bangsa juga menjadi salah satu pertimbangan. Sejauh ini, animo masyarakat terhadap film tersebut terbilang baik, dibuktikan dengan kesuksesan Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir dan rencana peluncuran film-film yang diangkat dari serial animasi sukses seperti Nussa The Movie.
"Biaya produksinya terbilang tinggi, satu film kalau kita mau bikin yang bagus itu bisa Rp15 miliar. Film animasi itu tujuh menitnya bisa Rp200-300-an juta lho. Itu kendala utamanya, kalau SDM saya rasa sudah mampu kalau kita," ungkap Manoj.
Manoj menambahkan MD Animations tidak menutup kemungkinan akan menciptakan serial animasi baru untuk menemani Adit & Sopo Jarwo yang sudah sedemikian besar. Namun tentunya, pihaknya tidak akan gegabah juga memfilmkan serial tersebut apabila sukses tak lama setelah diluncurkan.
Baca juga: Ustad Milenial Coba Hadirkan Sisi Lain Dinamika Kehidupan Milenial
Sebelum mewujudkan serial animasi ini ke layar lebar, MD Pictures terlebih dahulu melanjutkannya di layar televisi. Serial Adit & Sopo Jarwo kembali mengudara mulai 9 April 2021 di salah satu stasiun televisi swasta.
(nug)